Prediksi perkembangan bidang farmasi di Indonesia pada tahun 2020 dengan penduduk berjumlah 270 juta jiwa sangat pesat. Hal ini dipicu oleh antara lain: meningkatnya jumlah kebutuhan obat karena pasar obat di Indonesia tergolong terbesar di Asia setelah Jepang, Cina, India dan Korea. Selain itu berkembangnya inovasi produksi masal, adanya tekanan kompetisi perdagangan, inovasi dalam penemuan obat baru, timbulnya berbagai penyakit baru dan berbagai hal lain yang terkait turut memicu jumlah kebutuhan obat di pasaran. Pekembangan ini memberikan kesempatan perkembangan ilmu kefarmasian yang juga meningkatkan kebutuhan akan tenaga Apoteker.
Pada tahun 2015, jumlah Apoteker di Indonesia adalah 53.030 orang (http://stra.depkes.go.id). Setiap tahun jumlah yang dihasilkan oleh 49 perguruan tinggi negeri dan swasta sekitar 2000 orang Apoteker dengan kualitas bervariasi, dan banyak diantara mereka belum menguasai ilmu-ilmu mutakhir. Dari data yang ada, disimpulkan bahwa kebutuhan Apoteker di Indonesia sebesar 73.280 orang yang jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah total Apoteker saat ini yaitu 53.030 orang. Untuk itu, diusulkan untuk pembukaan pendidikan Program Studi Profesi Apoteker di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PSPA FKUB). Aktivitas pendidikan PSPA FKUB secara resmi diselenggarakan pada Tahun Ajaran 2016/2017 berdasarkan Surat Keputusan DIKTI No. 243/KPT/I/2016 sebagai salah satu program studi di bawah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.